Januari 26, 2013

Proses Akhir

Hi, Malam-malam begini saya baru pulang dari Mayora pusat. Ternyata belum apa-apa sudah capek ya? hehe. Anyway memang hari ini saya punya agenda ke sana untuk ngurusi segala macam dokumen yang harus dilengkapi. Kemudian setelah rampung, saya diterima oleh Bu Stefani dan Bu Lina untuk diinterview.

Sudah jadi hal lumrah bahwa dalam sebuah perusahaan multinasional, untuk bidang dan jabatan yang prestisius selalu dipegang oleh keturunan Chinese. Tanpa ada tendensi-karena kita satu bendera-saya selalu kagum dengan cara mereka bekerja. Dan dari pengalaman yang sudah-sudah, saya selalu belajar banyak dari mereka.

Bagaimana mereka punya intelektualitas dan integritas yang tinggi. Kemampuan verbal dan nonverbal yang baik. Kreativitas yang luar biasa. Dan satu hal yang penting, mereka selalu mudah mencair dan mencairkan sekitar. Entah sebagai new comer, atau sebaliknya, memudahkan pendatang baru untuk segera bisa menyesuaikan diri.

BuStefani bilang saya akan masuk ke dalam tim kerjanya. Bagusnya adalah mayoritas pekerja profesional di sana masih muda. Estimasi usianya di bawah 30 tahun. Ini bagus untuk saya, karena secara jiwa kami punya bahasa yang sama. Namun hal buruknya adalah mereka semua perempuan. Saya risih.

Dari jaman sekolah sampai kuliah, kalau saya diminta menjadi panitia yang mayoritas divisnya dihuni perempuan, saya selalu minta pindah, atau menolak. Serius. Ini sudah jadi kebiasaan sejak lama. Tapi apakaj dalam dunia kerja saya harus menolak juga?

Sepanjang jalan pulang saya ndak habis-habisnya mohon ampunan Allah, karena begitu banyak kontak fisik maupun pandangan yang intensitasnya tinggi dan tidak terelakan tadi dan juga nanti. Mudah-mudahan pikiran dan hati saya terus dipelihara oleh-Nya. Semoga Beliau YME mendengar dan pastinya selalu mendengar doa saya, Aamiin.